SlotRaja777 – Apple baru saja meluncurkan iPhone 16e, dan perubahan yang dihadirkan benar-benar besar untuk lini iPhone terjangkau. Dengan Face ID, chip A18, dan konektivitas USB-C, perangkat ini mengalami pembaruan di hampir semua aspek.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah layar OLED 6,1 inci yang kini digunakan di iPhone 16e. Ini pertama kalinya iPhone SE—yang kini berganti nama—mengusung desain layar penuh tanpa tombol home, dan juga pertama kalinya menggunakan teknologi OLED.
Tapi, ada satu hal yang bikin saya frustrasi: kenapa MacBook masih belum punya layar OLED?
Apple Terlalu Lama Mengadopsi OLED untuk MacBook?
Jujur, rasanya aneh. iPhone 16e, yang dibanderol mulai $599, sudah menggunakan layar OLED, sedangkan MacBook Pro seharga $1.599 masih belum. Memang, layar iPhone jauh lebih kecil dibandingkan MacBook, tapi ini bukan soal ukuran layar—ini soal bagaimana Apple masih belum menghadirkan OLED untuk MacBook, padahal banyak pesaingnya sudah lebih dulu melangkah.
Apple tampaknya masih setia dengan teknologi mini-LED untuk layar MacBook Pro mereka. Dan memang, mini-LED menawarkan kualitas luar biasa, dengan tingkat kecerahan tinggi dan minim pantulan. Bahkan saat saya melihat review MacBook Pro M4, banyak yang memuji layarnya sebagai salah satu yang terbaik.
Tapi, tetap saja mini-LED bukanlah OLED. Warna, saturasi, dan kontras layar OLED tetap jauh lebih superior. Sementara merek lain sudah mulai mengadopsi OLED untuk laptop mereka, Apple justru memberikan teknologi ini lebih dulu ke iPhone murah mereka.
OLED untuk MacBook? Masih Harus Menunggu Lama
Apple bukannya tidak sadar. Mereka sudah merencanakan MacBook dengan layar OLED, tapi masalahnya, MacBook Pro OLED baru akan hadir pada 2027, sementara MacBook Air OLED bahkan diprediksi baru rilis pada 2029. Itu berarti MacBook Air generasi terbaru yang dirilis tahun ini pun masih belum mendapatkan layar OLED.
Lalu, kenapa Apple begitu lama mengadopsi OLED di MacBook?
Jawabannya simpel: Apple lebih memilih menyempurnakan teknologi sebelum merilisnya. Mereka tidak ingin buru-buru seperti kompetitor yang sekadar “menjadi yang pertama.” Contohnya bisa dilihat pada iPad Pro OLED yang menggunakan teknologi tandem OLED—lebih baik dibandingkan tablet OLED lain di pasaran.
Tapi, apakah strategi ini selalu menguntungkan? Tidak selalu. Ketika Apple terlalu lama menunggu teknologi yang “sempurna,” mereka bisa kehilangan momentum dan tertinggal dari pesaing. Dalam dunia teknologi yang bergerak cepat, kadang menjadi yang terbaik bukan satu-satunya hal yang penting—tapi juga menjadi yang pertama.
MacBook Harus Segera Mengadopsi OLED
Pada akhirnya, saya dan banyak pengguna lainnya tetap harus bersabar. Untungnya, layar mini-LED MacBook Pro masih sangat mengesankan. Namun, melihat iPhone 16e yang lebih murah sudah mendapatkan layar OLED lebih dulu, sementara MacBook produk premium Apple masih belum, rasanya cukup mengecewakan.
Apple harus segera membawa teknologi OLED ke MacBook mereka, atau risiko tertinggal dari pesaing akan semakin besar. Saat ini, tekanan semakin besar, dan penantian untuk MacBook dengan OLED terasa semakin sulit untuk ditoleransi.